Pemprov Bengkulu Terus Berupaya Tekan Angka Pengangguran
By Abdi Satria
nusakini.com-Bengkulu- Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menekan anhka pengangguran. Sekda Nopian Andusti berharap melalui dinas terkait Bengkulu mampu memiliki tenaga kerja yang produktif dan memiliki daya saing. Hal ini ditegaskan Sekda saat membuka Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri, Senin (1/4).
Nopian menegaskan, upaya Disnakertrans Provinsi Bengkulu sudah cukup baik, hanya saja menurut Nopian, kedepan siswa yang ada di Balai Latihan Kerja ( BLK ) Provinsi Bengkulu semakin giat lagi mengasah skill sesuai bidangnya masing-masing.
"Saya berpesan kepada seluruh siswa magang, agar memanfaatkan kesempatan dengan maksimal, dan memanfaatkan waktu yang ada dengan terus menggali potensi diri, sehingga nanti dapat menciptakan lapangan kerja baru di Provinsi Bengkulu ini," pungkas Nopian Andusti.
Sementara itu, menurut Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu Ir. Sudoto, pemagangan dalam negeri ini adalah tindak lanjut dari pelatihan yang di adakan di Balai Latihan Kerja pada beberapa bulan lalu, yang mana sebelum di lepas ke tempat magang semua siswa magang sudah terlatih dengan skil nya masing-masing, mulai dari keterampilan menjahit, otomotif, serta keterampilan lainnya.
Tahun ini, tambah Sudoto, target siswa magang dalam negeri berjumlah 450 orang, dan jumlah perusahaan yang siap membantu menampung siswa magang dalam negeri sebanyak 45 perusahaan, dan setiap perusahaan menampung sebanyak 10 orang siswa magang.
Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri ini, akan di laksanakan selama lima bulan, empat bulan teori dan 1bulan praktek lapangan.
"Angka pengangguran di Provinsi Bengkulu pada Tahun 2019 menurun pada posisi nomor 3 secara Nasional, yang mana angka ini sudah cukup baik menurut Bapenas, dan tahun ini kita tetap bekerja, berupaya menurunkan kembali jumlah Pengangguran yang ada di Bengkulu," tambah Sudoto.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bina Pemagangan RI, Ir. Darwanto Msi menjelaskan persaingan di dunia kerja saat ini sangat ketat, apabila siswa magang tidak produktif maka akan rugi dan akan menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.
"Orang yang produktif usianya, tapi tidak mampu berkompetisi maka akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri," tegas Darwanto. (p/ab)